Ayah bunda ternyata menentukan seberapa banyak uang jajan buah hati itu
ternyata penting untuk membangun psikologi perkembangannya. Dari uang jajan
anak yang namanya pengendalian diri, konsep finansial, hingga menyusun skala
prioritas. Maka dari itu, orang tua harus benar-benar memikirkan hal ini
sedari awal.
Uang jajan biasanya mulai diberikan pada anak saat usianya menginjak usia
sekolah. Dari TK, SD sampai SMP. Pemberdayaannya mulai untuk membeli makanan
di kantin, sedekah hingga membeli alat-alat kebutuhan sekolah. Semakin
tinggi jenjang sekolah yang ditempuh anak, uang jajan akan semakin ditambah
karena kebutuhannya juga meningkat.
Baca juga:
5+ Tips Menentukan Nominal Uang Jajan Anak Yang Terbaik
Kali ini kami membagikan sebuah yang bisa dijadikan patokan dalam menentukan
uang jajan yang tepat untuk anak ? Mau tau simak ulasan berikut ini:
Menanamkan Konsep Uang Pada Anak
Saat memberikan uang jajan pada anak, ini adalah momen yang bagus untuk
memperkenalkan tentang Konsep uang. Karena hal tersebut adalah ilmu
fundamental yang berguna saat anak beranjak dewasa. Ada 4 hal tentang uang
yang bisa diperkenalkan pada anak: mereka perlu tahu bagaimana orang-orang
bisa mendapatkan uang, bagaimana fungsi untuk berbelanja, bagaimana uang
digunakan berbagai dan menabung.
Garis besarnya anak-anak harus bahwa uang adalah yang penting untuk
menghasilkannya seseorang harus bekerja.
Porsi uang jajan yang sesuai umur
Penentuan seberapa besar uang jajan ini bisa di ukur dari usia sang anak.
Idealnya pada saat anak berusia 7 - 8 tahun. Karena di usia tersebut
anak-anak memiliki kemampuan logika yang lebih berkembang. Mereka sudah
mulai mengerti tentang jumlah nominal uang. Diperlukan usia yang matang,
agar saat anak mendapat jajan ia bisa menggunakannya secara bijak.
Memikirkan porsi jajan yang tepat bisa berdasarkan kebutuhan sang anak,
tentunya berbeda antara anak usia TK dengan Anak usia SMA. Mungkin dari sisi
kebutuhan makan, kebutuhan sekolah dan lain sebagainya.
Kebutuhan Anak
Sebenarnya tidak ada aturan pastinya harus berapa uang jajan yang bisa
diberikan orang tua. Langkah merinci kebutuhan bisa dilakukan. Dalam sebulan
anak perlu biaya apa entah transportasi, makan, bersosialisasi hingga
membeli peralatan sekolah, bisa di catat terlebih dahulu.
Anak-anak perlu juga dibiasakan membawa bekal sendiri di sekolah. Karena
akan lebih hemat dari sisi pengeluaran dan orang tua bisa memberikan gizi
terbaik, bila dibandingkan harus beli makanan di luar yang kadang tidak
terjamin.
Buat Kesepakatan dengan anak
Tips yang tidak kalah penting saat memberikan uang jajan adalah membuat
kesepakatan antara orang tua dengan anak. Kedua pihak harus mencari jalan
tengah tentang besaran uang jajan yang diberikan setiap harinya. Orang tua
perlu menasehati anak tentang peruntukan uang tersebut. Misalnya hanya boleh
beli makanan di kantin dan hal-hal penting lainnya. Ini dilakukan agar anak
bisa lebih bertanggungjawab dengan amanah yang diberikan.
Orang tua juga bisa memberi uang jajan ekstra saat anak-anak mencapai sebuah
prestasi membanggakan, itu dilakukan bentuk reward agar buah hati
termotivasi. Tanamkan juga kepada anak agar menyisihkan uangnya untuk di
tabung.
Tetapkan Frekuensi Waktu pemberian uang jajan
Dengan pemberian uang jajan sebenarnya bisa dijadikan sarana untuk melatih
anak soal mengelola uang. Untuk langkah awal bisa diberikan dalam jangka
perhari dulu. Dengan nominal kecil 1000 - 3000 rupiah, lalu dilihat
perkembangan anak seperti apa. Apakah mereka bisa menghemat uang tersebut
atau malah selalu habis. Umumnya anak akan semakin mengerti fungsi uang saat
usianya semakin bertambah. Seiring waktu anak bisa diberikan uang jajan
dalam jangka waktu seminggu atau sebulan sekali dengan nominal yang semakin
besar.
Didik anak untuk menabung dan berbagi
Tentunya uang jajan memang fungsi utamanya untuk membelanjakan keperluan
anak. Tapi penting juga untuk mengajarkan tentang menabung dan berbagi.
Nasehati anak untuk menyisih uang jajan. Kita memberi celengan atau bahkan
membuatkan anak rekening bank. Tanamkan kepada mereka bahwa uang itu harus
dikelola dengan baik. Anak juga perlu untuk berbagi, tunjukkan bahwa uang
bisa digunakan sebagai kepedulian terhadap orang lain. Bahwa sebagian kecil
dari harta kita adalah hak orang lain.
Sumber Gambar: theasianparent.com
Penulis : Habib Kurniawan
Editor : Saria Bakti
Posted by : Saria Bakti
Tags:
Anak