Tercatat dalam sejarah, pendidikan Indonesia pernah menggunakan total 10
kurikulum dimulai dari tahun 1945 hingga 2013. Kini pemerintah melalui
kementerian pendidikan, riset dan teknologi menetapkan kurikulum baru yang
diberi nama kurikulum prototipe 2022. Nadiem Makarim selaku menristekdisti
menegaskan bahwa kurikulum tersebut merupakan bentuk perbaikan dari kurikulum
sebelumnya.
Muncul pertanyaan dari masyarakat, apakah kurikulum prototipe 2022 tak jauh beda dengan
kurikulum-kurikulum pendahulu, atau menjadi titik revolusioner yang
mempengaruhi pendidikan Indonesia.
Ada beberapa poin yang mencuri perhatian dan menjadi pembeda serta upgrade
dari kurikulum sebelumnya. Secara garis besar proses pendidikan antara siswa
dan murid menggunakan metode tatap muka, menambah kegiatan bersifat
proyek dan sekolah dari wewenang bekerjasama dengan pihak lain. Ini
dilakukan agar konsep " Merdeka belajar" yang sebelumnya sudah
terimplementasi di perguruan tinggi bisa dilaksanakan juga di jenjang
sekolah.
Mengetahui Apa Maksud Dari Kurikulum Prototipe 2022
Kurikulum prototipe 2022 menjawab keresahan dari beberapa pemerhati
pendidikan yang menyatakan bahwa pendidikan Indonesia ini terlalu fokus pada
nilai akademis. Kurikulum 2022 ini lebih mengembangkan soal projek. Jadi
akademis dan soft skill peserta didik bisa seimbang.
Kurikulum 2022 Bersifat Esensial dan menjawab kebutuhan guru dan siswa
Kepala Badan Standard Kurikulum Asesmen, Kementerian Pendidikan, Anindito
aditomo mengatakan bahwa kurikulum prototipe 2022 ini akan lebih
mengembangkan pembelajaran essensial dan terfokus. Ini dilakukan agar siswa
dan guru lebih fokus dan memiliki waktu luang terhadap materi. Siswa tidak
lagi dipaksa mengikuti semua pelajaran, mereka diberi hak Memilih pelajaran
yang sesuai minat, bakat mereka. Sementara dari sisi guru, mereka akan
dimudahkan baik dari segi mengajar, observasi, hingga menilai perkembangan
siswa.
Konsep Jurusan pada kurikulum prototipe 2022
Jika di kurikulum k13 siswa punya kewajiban memiliki dan mengikuti pelajaran
pada jurusan bahasa, IPS dan IPA, sedangkan di kurikulum prototipe mereka
diberi kebebasan dan fleksibilitas. Mereka boleh mengkombinasikan mata
pelajaran dari masing-masing jurusan yang nantinya menunjang keilmuan mereka
pada saat melangkah pada pendidikan yang lebih tinggi.
Misalnya murid yang memiliki minat dibidang bahasa Inggris, mereka bisa
untuk tidak ikuti pelajaran kimia saat proses pembelajaran.
Dalam keputusan menristek Dikti ini juga dijelaskan untuk siswa kelas 10,
mereka akan mendapatkan pembelajaran seperti sistem SMP, nantinya dikelas 11
dan 12 mereka baru memiliki hak untuk memilih pelajaran yang sesuai minat
dan bakat mereka.
Kurikulum Prototipe 2022 Bersifat opsional
Kurikulum prototipe 2022 sejatinya adalah lanjutan dari kurikulum khusus
Pandemi 2019, yang memang disesuaikan dengan kondisi yang ada ditengah
masyarakat yang harus menghadapi ancaman covid 2019. Oleh karena itu
pelaksanaan kurikulum ini masih bersifat opsional, setiap sekolah boleh
menggunakan kurikulum ini bila memungkinkan. Namun bila tetap menggunakan
kurikulum 2013 juga tak masalah.
Rencananya, akan ada 2500 sekolah penggerak dan 1000 yang serentak akan
melaksanakan kurikulum prototipe 2022 ini, nantinya akan dijadikan
percontohan dan bahan evaluasi bagi sekolah lain. Nantinya kurikulum 2022
ini akan ditetapkan sebagai kurikulum wajib pada tahun 2024.
Perubahan zaman, teknologi, dan kebutuhan masyarakat ini juga mempengaruhi
kenapa menristek Dikti mengembangkan kurikulum baru. Setidaknya dari medio
2013 sampai sekarang, Indonesia sudah melewati 4 masa kepemimpinan menteri
pendidikan dari Muhammad nur hingga Nadiem Makarim. Kurikulum prototipe 2022
merupakan yang ke 11 dalam sejarah berdirinya negara ini.
Ada harapan besar dari masyarakat, siswa dan guru agar nantinya tingkat
pendidikan Indonesia ini berjalan kearah benar. Karena pendidikan
berkualitas akan berselaras dengan lahirnya SDM-SDM berkualitas, kemajuan
ekonomi, teknologi dan daya saing ditingkatkan internasional. Jangan lagi
ada survei yang menyatakan bahwa kualitas pendidikan Indonesia masih kalah
dengan negara-negara lain, jangan lagi ada survei yang mengatakan bahwa
rakyat Indonesia memiliki ketertarikan membaca yang rendah.
Kurikulum 2022, akan digarap serius oleh pemerintah, melibatkan berbagai
stakeholder dari tingkat hulu dan hilir. Kurikulum ini harus dijadikan
kerangka pedoman yang harus di patuhi oleh setiap sekolah. Hal ini juga
harus dibarengi dengan aspek pemerataan sarana dan prasarana setiap sekolah.
Antara sekolah Jakarta, Surabaya harus sama kualitasnya dengan Sekolah
Sabang ataupun Merauke.
Sumber gambar : mediaeducations.com
Penulis : Habib Kurniawan
Editor : Saria Bakti
Posted by : Saria Bakti