FL2N SD - Puisi Ibuku Dehulu karya Amir Hamzah menjadi salah satu puisi pilihan bagi peserta Lomba Literasi kategori Lomba Baca Puisi di Gelaran FL2N 2019. Selain puisi Amir Hamzah, ada 4 (empat) puisi pilihan lainnya yang disiapkan panitia FL2N 2019 untuk peserta.
Peserta FL2N 2019 harus memilih dan mengirimkan satu rekaman pembacaan puisi wajib dari 5 (lima) puisi yang disediakan oleh panitia dengan judul sebagai berikut:
1. Baju Bulan, puisi karya Joko Pinurbo
2. Sejumlah Anak, puisi karya Adri Darmadji Woko
3. Ibuku Dehulu, puisi karya Amir Hamzah
4. Doa, puisi karya Chairil Anwar
5. Kami Pewaris Negeri Ini, puisi karya Paundra
Peserta diminta memilih salah satu dari lima puisi tersebut untuk dibacakan lalu direkam dalam bentuk video. Sedangkan pada babak final, peserta membacakan salah satu dari lima puisi pilihan yang diberikan panitia.
Ibuku dehulu marah padaku
Diam ia tiada berkata
Aku pun lalu merajuk pilu
Tiada peduli apa terjadi
Matanya terus mengawas daku
Walaupun bibirnya tiada bergerak
Mukanya masam menahan sedan
Harinya pedih kerana lakuku
Terus aku berkesal hati
Menurutku setan mengacau-balau
Jurang celaka terpandang di muka
Ku songsong juga - biar cedera
Bangkit ibu dipegangnya aku
Dirangkumnya segera dikucupnya serta
Dahiku berapi pancaran neraka
Sejak sentosa turun ke kalbu
Demikian engkau,
Ibu, bapa, kekasih pula
Berpadu satu dalam dirimu
Mengawas daku dalam dunia
Teks Puisi Ibuku Dehulu Karya Amir Hamzah Ini dapat anda download dari tautan di bawah.
Teks Puisi Ibuku Dehulu Karya Amir Hamzah.pdf | Unduh
Teks Puisi Ibuku Dehulu Karya Amir Hamzah.docx | Unduh
Bacaan terkait:
Peserta FL2N 2019 harus memilih dan mengirimkan satu rekaman pembacaan puisi wajib dari 5 (lima) puisi yang disediakan oleh panitia dengan judul sebagai berikut:
1. Baju Bulan, puisi karya Joko Pinurbo
2. Sejumlah Anak, puisi karya Adri Darmadji Woko
3. Ibuku Dehulu, puisi karya Amir Hamzah
4. Doa, puisi karya Chairil Anwar
5. Kami Pewaris Negeri Ini, puisi karya Paundra
Peserta diminta memilih salah satu dari lima puisi tersebut untuk dibacakan lalu direkam dalam bentuk video. Sedangkan pada babak final, peserta membacakan salah satu dari lima puisi pilihan yang diberikan panitia.
Ibuku Dehulu - Puisi Karya Amir Hamzah
Ibuku dehulu marah padaku
Diam ia tiada berkata
Aku pun lalu merajuk pilu
Tiada peduli apa terjadi
Matanya terus mengawas daku
Walaupun bibirnya tiada bergerak
Mukanya masam menahan sedan
Harinya pedih kerana lakuku
Terus aku berkesal hati
Menurutku setan mengacau-balau
Jurang celaka terpandang di muka
Ku songsong juga - biar cedera
Bangkit ibu dipegangnya aku
Dirangkumnya segera dikucupnya serta
Dahiku berapi pancaran neraka
Sejak sentosa turun ke kalbu
Demikian engkau,
Ibu, bapa, kekasih pula
Berpadu satu dalam dirimu
Mengawas daku dalam dunia
Teks Puisi Ibuku Dehulu Karya Amir Hamzah Ini dapat anda download dari tautan di bawah.
Teks Puisi Ibuku Dehulu Karya Amir Hamzah.pdf | Unduh
Teks Puisi Ibuku Dehulu Karya Amir Hamzah.docx | Unduh
Bacaan terkait:
- Ketentuan Festival Dan Lomba Literasi Baca Puisi 2019
- Juknis Festival Dan Lomba Literasi Cipta Pantun 2019
- Juknis Festival dan Lomba Literasi Mendongeng 2019
- [Lengkap] Ketentuan Festival Lomba Literasi Menulis Cerpen 2019
- Ketentuan Festival Dan Lomba Literasi Cipta Syair 2019
- Juknis Festival Lomba Literasi FL2N 2019