Tanah secara alami sudah memiliki lubang resapan atau pori-pori. Namun ukurannya sangat kecil dan dapat mengalami titik jenuh. Sehingga air tidak mampu diserap dengan baik. Kondisi seperti ini dapat dibuktikan pada saat terjadi hujan. Di beberapa titik-titik pada tanah apalagi tanah yang tidak rata akan menciptakan genangan air. Genangan air dapat mengundang penyakit seperti penyakit malaria karena dijadikan sebagai sarang nyamuk. Pada kondisi yang parah berpotensi menciptakan banjir.
Salah satu pencegahan terhadap kondisi tanah seperti paparan di atas adalah membuat lubang resapan biopori. Lubang biopori dibuat dengan bor biopori. Bor biopori umumnya memiliki panjang 120 cm, diameter 12 cm, dan lebar gagang pegangan 45 cm. Lubang resapan biopori memiliki lebar 10-30 cm dan kedalaman 80-100 cm. Jika kita membuat lubang biopori dengan lebar 10 cm dan kedalaman 100 cm maka akan menciptakan luas permukaan sebesar 6218 cm2. Ini setara dengan volume air 1 ember sebesar 321.800 cm3. Jumlah yang cukup untuk menjaga ketersediaan air tanah dan mengatasi kekeringan.
Lubang biopori dibuat tegak lurus dengan tanah. Selain sebagai lubang resapan air, lubang biopori dapat dimanfaatkan untuk komposting. Komposting adalah kegiatan membuat kompos untuk media tanam atau pupuk cair. Nah, Sampah-sampah organik dimasukkan ke dalam lubang biopori. Untuk lokasi pembuatan lubang biopori dapat dibuat di halaman rumah, perkantoran, tempat parkir, dan tempat terbuka lainnya.
Baca juga : Mengenali jenis sampah melalui permainan dan praktek membuat mini komposter
Adapun manfaat adanya lubang resapan Biopori sebagai berikut.
1. Pilih lokasi yang tepat untuk membuat lubang biopori yaitu daerah air hujan yang mengalir. Jangan pada tanah miring yang rawan longsor.
2. Tanah yang akan dilubangi disiram terlebih dulu agar lebih mudah.
3. Letakkan mata bor biopori tegak lurus dengan tanah, putar gagang bor untuk memulai pembuatan lubang biopori. Tekan mata bor dan putar gagang bor kea rah kanan.
4. Setiap kira-kira 15 cm atau sedalam mata bor, tarik mata bor sambil tetap diputar kearah kanan .
5. Bersihkan mata bor dengan pisau atau alat lainnya termasuk bagian dalam mata bor.
6. Lakukan terus hingga terbentuk lubang sedalam 100 cm. Apabila tanah keras, berbatu dan berkerikil, maka dapat dibuat kedalaman sebatas kemampuan bor walaupun hanya sampai kedalaman 50 cm.
Baca juga : Menarik ! Yuk buat kertas daur ulang dari bubur kertas
Untuk keamanan, maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut.
1. Bila perlu beri paralon (pipa pvc) seukuran lubang dengan panjang 10-15 cm.
2. Bila perlu, di sekeliling permukaan lubang dapat diplester dengan campuran semen dan pasir.
3. Bila dibuat pada daerah yang sering dilalui orang maka LRB dapat dipasangi kawat, ventilasi atau jaring.
1. Isi lubang biopori dengan sampah organik setidaknya setiap 5 hari sekali. Ini wajib dilakukan untuk member makan fauna yang ada di tanah.
2. Setelah sekitar 3 bulan, umumnya sampah organik sudah berbentuk kompos dan siap dipanen. Caranya seperti cara membuat lubang biopori namun selanjutnya diangkat.
3. Setelah dipanen, isi kembali lubang biopori dengan sampah organik. Begitu seterusnya.
Begitulah informasi tentang cara atasi banjir dengan membuat Biopori untuk lubang resapan air dan panen kompos. Bila ada kekurangan, mohon simpan di kolom komentar. Semoga informasi ini bermanfaat. Ikuti informasi/artikel terbaru melalui fanspage facebook kami di Supervba.
Salah satu pencegahan terhadap kondisi tanah seperti paparan di atas adalah membuat lubang resapan biopori. Lubang biopori dibuat dengan bor biopori. Bor biopori umumnya memiliki panjang 120 cm, diameter 12 cm, dan lebar gagang pegangan 45 cm. Lubang resapan biopori memiliki lebar 10-30 cm dan kedalaman 80-100 cm. Jika kita membuat lubang biopori dengan lebar 10 cm dan kedalaman 100 cm maka akan menciptakan luas permukaan sebesar 6218 cm2. Ini setara dengan volume air 1 ember sebesar 321.800 cm3. Jumlah yang cukup untuk menjaga ketersediaan air tanah dan mengatasi kekeringan.
Lubang biopori dibuat tegak lurus dengan tanah. Selain sebagai lubang resapan air, lubang biopori dapat dimanfaatkan untuk komposting. Komposting adalah kegiatan membuat kompos untuk media tanam atau pupuk cair. Nah, Sampah-sampah organik dimasukkan ke dalam lubang biopori. Untuk lokasi pembuatan lubang biopori dapat dibuat di halaman rumah, perkantoran, tempat parkir, dan tempat terbuka lainnya.
Baca juga : Mengenali jenis sampah melalui permainan dan praktek membuat mini komposter
Adapun manfaat adanya lubang resapan Biopori sebagai berikut.
- Membantu peresapan air ke dalam tanah.
- Menjaga ketersediaan air tanah.
- Menghasilkan kompos
- Mengurangi resiko banjir
Cara membuat lubang resapan Biopori dan panen kompos
Untuk membuat lubang biopori diperlukan peralatan berikut.- Kape
- Cetok
- Pisau
- Linggis
- Bor Biopori
Cara membuat lubang biopori untuk komposting dan atasi banjir
Adapun langkah-langkah membuat lubang biopori sebagai berikut.1. Pilih lokasi yang tepat untuk membuat lubang biopori yaitu daerah air hujan yang mengalir. Jangan pada tanah miring yang rawan longsor.
2. Tanah yang akan dilubangi disiram terlebih dulu agar lebih mudah.
3. Letakkan mata bor biopori tegak lurus dengan tanah, putar gagang bor untuk memulai pembuatan lubang biopori. Tekan mata bor dan putar gagang bor kea rah kanan.
4. Setiap kira-kira 15 cm atau sedalam mata bor, tarik mata bor sambil tetap diputar kearah kanan .
5. Bersihkan mata bor dengan pisau atau alat lainnya termasuk bagian dalam mata bor.
6. Lakukan terus hingga terbentuk lubang sedalam 100 cm. Apabila tanah keras, berbatu dan berkerikil, maka dapat dibuat kedalaman sebatas kemampuan bor walaupun hanya sampai kedalaman 50 cm.
Baca juga : Menarik ! Yuk buat kertas daur ulang dari bubur kertas
Untuk keamanan, maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut.
1. Bila perlu beri paralon (pipa pvc) seukuran lubang dengan panjang 10-15 cm.
2. Bila perlu, di sekeliling permukaan lubang dapat diplester dengan campuran semen dan pasir.
3. Bila dibuat pada daerah yang sering dilalui orang maka LRB dapat dipasangi kawat, ventilasi atau jaring.
Pemanfaatan lubang biopori untuk composting
Lubang biopori tidak hanya berfungsi sebagai pengendalian bencana banjir tapi juga bermanfaat dalam pembuatan kompos. Begini nih caranya.1. Isi lubang biopori dengan sampah organik setidaknya setiap 5 hari sekali. Ini wajib dilakukan untuk member makan fauna yang ada di tanah.
2. Setelah sekitar 3 bulan, umumnya sampah organik sudah berbentuk kompos dan siap dipanen. Caranya seperti cara membuat lubang biopori namun selanjutnya diangkat.
3. Setelah dipanen, isi kembali lubang biopori dengan sampah organik. Begitu seterusnya.
Begitulah informasi tentang cara atasi banjir dengan membuat Biopori untuk lubang resapan air dan panen kompos. Bila ada kekurangan, mohon simpan di kolom komentar. Semoga informasi ini bermanfaat. Ikuti informasi/artikel terbaru melalui fanspage facebook kami di Supervba.